Senin, 27 Oktober 2014

Sebuah Penyesalan

Nama adalah sesuatu yang bermakna. Ia mempunyai arti yang mendalam bagi pemiliknya. Dan Ia  terlalu mahal harganya.

Orang akan rela mati demi sebuah nama. Seperti Shakepeare yang pernah mengungkapkan ‘apalah arti sebuah nama’.

Nama yang harum dan dikenal adalah idaman setiap orang. Apalagi sampai kita dikenal oleh direktur pimpinan kita. Kita pasti akan diangkat untuk menjadi stafnya. Apalagi kalau sampai dikenal sekjen, dirjen atau dikenal menteri. Pasti akan jadi konjen atau dubes.

Jabatan tinggi siap menanti. Dan kitapun akan hidup sukses. Isteri dan anak-anak kitapun akan ikut bahagia.

Tapi bila kita dikenal irjen. Hidup kita akan menjadi susah. Karir kita akan terhambat. Nama kitapun menjadi gunjingan orang. Beken dan cemerlang tapi dalam arti negatif. Semua orang akan mencibirkan kita. Mempergunjingkan perilaku kita. Dan mereka hanya tahu kita telah berbuat salah. Bila kita telah dipanggil irjen. Kitapun akan menjadi pesakitan. Sulit untuk kita bisa membela diri. Harapanpun akan hilang bagaikan bunga layu tak tersiram. Karena kita telah salah langkah. Dalam pekerjaan dan pengambilan keputusan.

Isteri dan anak-anak kita akan meratapi. Mungkin ia akan membenci kita atas pekerjaan yang kita buat. Padahal mereka sama sekali tidak terlibat.

Mungkin saja ini terjadi kita hanya menjadi korban fitnah dari teman, kawan, bawahan ataupun atasan kita yang tidak suka dengan keberhasilan kita. Irjenpun tidak pernah mau tahu Ia putuskan palu bagai kekuasaan Tuhan. Kita menjadi korban. Kalau peristiwanya sudah begini mana keadilan. Kita hanya pasrah dan berdo’a memohon keadilan TUHAN. Semoga Tuhan menunjukkan yang benar itu adalah benar.

Seperti kata Sultan Ali dari Siak. Dalam bait Gurindam dua belas.
Orang bernama hiasan dunia. Apalagi bila ia bijak. Orangpun akan mahsum padanya. Namun bila orang sudah tak bernama. Ia akan merasa hidup sendiri. Ia akan merasa asing di pergaulannya dan ia merasa malu di lingkungannya. Kini namanya tercoreng dan tak bernama lagi. Ia bingung dan bertanya : Benarkah aku bersalah? Adakah aku menjadi cacat nama ?

Yang ditanya tak menjawab. Ia membisu seribu basa. Ia hanya melihat, menatap, dalam kekosongan. Tapi tak mengerti. Iapun menangis. Menyesali dirinya. Mengapa aku jadi begini. Inikah takdirku?

Aku, mereka  dan juga kau sama-sama ingin hidup senang dan sukses. Kita memiliki perasaan yang sama. Kita ingin sukses dan kaya raya. Kita ingin punya uang banyak. Ingin punya deposito di bank mana saja. Ingin punya jabatan tinggi. Ingin punya isteri-isteri yang cantik selain isteri yang kita miliki saat ini. Dan kita ingin dunia ini menjadi milik kita. Karenanya kita harus punya uang banyak apapun yang kita lakukan sekalipun harus berbohong.

Aku ingin ternama. Aku ingin punya nama. Aku ingin orang-orang menghargai dan menghormatiku. Aku ingin mereka tahu. Aku ingin menjadi orang kaya dan bahagia.

Aku lupa membuat rekayasa laporan tentang anggaran. Sehingga aku berurusan dengan lembaga itjen. Dan hidupku menjadi susah. Dan karirkupun terputus. Aku menyesal karena aku telah menghancurkan masa depan anak-anakku dan harapan istriku. Inilah kesalahanku dalam bekerja dan mengambil keputusan dengan istilah ‘come what may’.

Aku lihat ada beberapa temanku yang melakukan perbuatan menyimpang. Mereka menyesal setelah dicopot status dan gelarnya. Bahkan ada yang sampai tidur dihotel prodea yang sempit.  Sekalipun mereka masih bisa tersenyum. Mereka menyesali perbuatannya yang menyebabkan keluarganya mendapat cibiran dari sekelilingnya.

Semogalah kita selalu bekerja dengan jujur. Apalagi dapat mengamalkan surat Al Anfal ayat 27 dan surat Al Muminun ayat 8 supaya kita tidak menyesal dibelakang hari.

 

 

 

 

Tidak Menyombongkan Amalan Kebaikan

Sesungguhnya syirik adalah termasuk dosa yang paling besar. Dosa yang meluluhlantakan amalan kebajikan seseorang. Dalam surat Al An’aam ayat 88 disebutkan “…  Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan". Bahkan Allah berjanji tidak akan mengampuninya selagi pelakunya belum bertaubat yang benar.

Orang-orang yang melakukan perbuatan syirik adalah orang yang menghambakan dirinya pada suatu kekuatan selain kepada Allah.
Ia percaya dan beranggapan bahwa ada benda-benda tertentu yang mempunyai kekuatan, sehingga orang menghambakan dirinya pada benda tersebut. Atau ada juga benda-benda yang dikatakan mempunyai kekuatan magis yang dipakainya sebagai asesories untuk memperindah kecantikan/ketampanan wajahnya, keseksian tubuhnya, membuat orang senang melihatnya, membuat orang tertarik atau simpati, membuat orang tunduk kepadanya, memberi kekuatan, meyakini atas kesehatan, dan menganggap berkah sebagai pembawa rejeki, serta membuat percaya dirinya atas penampilannya. Semua anggapan yang dinisbatkan pada benda-benda tersebut, maka itu termasuk dalam kategori syirik.

Dalam surat Lukman ayat 13 disebutkan “…janganlah kamu memper-sekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". Allah tidak akan mengampuni orang-orang yang berbuat syirik kepadaNya, jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya.

Dalam surat An Nisaa ayat 48 disebutkan “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar".
Allah tidak memperkenankan para pelaku syirik itu untuk memasuki surgaNya, bahkan Allah mengancam untuk memasukkannya ke dalam neraka jahanam. Hal itu disebutkan dalam surat Al Maidah ayat 72 yang berbunyi “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun”.

Syirik dalam pembagiannya ada 2 (dua) macam yaitu Syirik besar dan Syirik kecil.

Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka,  jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripada-NYA.

Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid, dan syirik kecil merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.
Dalam suatu majlis, Nabi SAW bersabda "Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil”. Mereka (para Shahabat) bertanya: "Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?" Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Yaitu riya”.

Riya adalah suatu perbuatan atau sikap seseorang yang perilakunya ingin diketahui agar orang-orang lain bisa melihat apa yang dilakukannya.
Riya itu ada yang tampak dan ada pula yang tersembunyi. Riya yang tampak adalah semua kegiatan nyata yang dilakukan untuk amalan kebaikan dengan maksud mendapat pujian dan sanjungan dari manusia. Sedangkan riya yang tidak nampak adalah perasaan seseorang merasa dirinya lebih dari orang lain atau sombong.

Orang-orang alim menyebutkan yang termasuk dalam syirik kecil itu antara lain :

1. Riya dalam beribadah.
Yaitu melakukan ibadah kepada Allah, tetapi tidak dengan ikhlas. Ibadahnya dilakukan agar orang lain melihatnya dan mendapatkan pujian dari manusia.


2. Riya dalam perbuatan.
Yaitu melakukan perbuatan baik, namun suka ditonjol-tonjolkan amalan kebaikannya yang pernah dilakukannya agar orang lain mengetahui perbuatannya.


3. Riya dalam kebaikan.
Yaitu melakukan kebaikan, namun suka membangga-banggakan dirinya sebagai orang yang alim, orang yang suka dzikir, orang yang suka memberi nasehat, orang yang dermawan, orang yang suka menolong orangorang miskin atau orang yang meminta bantuannya, orang yang suka memberi makan pada pengemis, orang yang suka menyumbang masjid-membangun sekolah-membangun panti asuhan untuk anak-anak yatim/yatim piatu atau rumah jompo, dan orang yang suka menyebutkan “kalau bukan karena saya maka dia tidak akan menjadi apa-apa”. Atau orang yang suka menyebutkan dirinya “saya iklas khok dalam melakukan pekerjaan ini” tapi ia sebut keikhlasannya.


4. Riya dalam ilmu.
Yaitu melakukan pencerahan-ceramah atau dakwah, namun suka membangga-banggakan sebagai orang yang ahli, orang yang merasa dirinya sebagai ustadz-ustadzah-pendakwah-da’I, orang yang suka memberikan ilmunya kepada orang lain, dan menganggap orang lain tidak mengerti, atau sebagai orang yang paling pintar dan banyak ilmunya.


5. Riya dalam sikap dan perilaku.
Yaitu orang-orang yang mempertontonkan sikap dan perilakunya kepada orang lain, merasa dirinya lebih dari orang lain atau sombong- angkuh dan arogan, karena merasa jabatannya yang tinggi, karena merasa kekayaannya yang lebih dari orang lain, karena merasa yang paling tampan atau cantik, karena merasa yang paling hebat, karena merasa terhormat, karena merasa yang paling dekat dengan pimpinan sehingga timbul sikap angkuh dan arogan, serta suka memandang rendah orang lain


Rasulullah SAW  bersabda : “Tidak akan masuk kedalam syurga orang yang dihatinya ada kesombongan meskipun seberat biji sawi”.
Semoga Kita tidak termasuk sebagai pelaku syirik besar maupun syirik kecil.

Semoga semua kegiatan dan amalan kebaikan yang kita perbuat mendapat ridha Allah.

Wallahu a’lam bishawab

Referensi diambil dari berbagai sumber

Introspeksi Diri


Terkadang kita terlalu sombong, angkuh, arogan, tidak tahu malu, tidak tahu diri, merasa paling hebat, merasa tidak punya cacat, merasa terhormat, tinggi hati, dan merasa paling benar sendiri, apabila perilaku kita dikoreksi oleh seorang teman atau sahabat kita. Kita tidak pernah mau mengakui kesalahan yang kita perbuat terhadap orang lain atau kolega kita. Terlebih lagi kepada orang-orang yang berada dibawah kita atau orang-orang yang menjadi bawahan kita. Sikap dan tingkah laku kita itu seolah-olah benar adanya dan tidak pernah mengecewakan, menyakiti perasaan atau melukai hati orang lain. Padahal setiap hari tindak tanduk kita ini selalu mendapat perhatian dari sekeliling kita.

Karena memang kita merasa diatasnya, maka kita tidak pernah mau untuk meminta maaf terlebih dahulu kepada orang-orang yang pernah kita sakiti perasaannya. Terkadang egoisme kitapun muncul dan suka menghardik, mencaci, dan memaki. Kemudian dengan pongahnya kita melempar uang puluhan ribu kepadanya dengan harapan ia dapat terbayar sakit hatinya.
Orang-orang seperti ini setiap harinya tidak pernah mengoreksi diri sendiri, tetapi ia selalu sibuk dengan urusan orang lain terutama orang-orang yang tidak ia sukai. Ia selalu berusaha mencari dan mengoreksi aib orang lain seolah-olah  dirinya bersih, jujur, dan menjadi orang yang saleh.

Dalam surat Al Hujarat ayat 12 disebutkan “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. Selanjutnya dalam surat Al Ahzab ayat 58 disebutkan bahwa “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata”.

Agar kita menjadi orang yang selamat dalam kehidupan di dunia dan di akherat kelak, marilah kita selalu introspeksi diri kita. Kita bermuhasabah setiap waktu dan bertanya kepada diri kita sendiri, sudahkah kita jujur kepada diri sendiri, kepada isteri/suami, kepada teman/sahabat atau kepada orang lain. Janganlah kita suka mencari aib orang lain. Jangan suka membuka aib orang lain, apalagi aib istri atau suami kita sendiri kepada orang lain.

Diriwayatkan dari Anas, bahwa Rasululah bersabda “Berbahagialah orang yang sibuk dengan aibnya sendiri, sehingga tidak sempat memperhatikan aib orang lain” (HR Al Bazzar).

Semogalah kita menjadi orang yang tidak suka menyakiti hati orang lain dengan mencari-cari kekurangan diri atau aibnya. Tetapi jadikanlah sikap dan perilaku kita yang menyenangkan hati orang lain.

Minggu, 26 Oktober 2014

Harapan di Tahun 1436 Hijrah


Hari ini 1 Muharam 1436h adalah awal tahun baru hijrah :
o   Semoga kita semua diberi kesehatan sehingga kita semua dapat menjalankan tugas-tugas yang diembankan kepada kita.
o   Semoga kita semua sejahtera berlimpahnya rejeki Allah yang diberikan kepada kita sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.

o   Semoga kita semua selalu sehat wal afiat sehingga kita dapat beraktivitas tanpa ada keluhan.

o   Semoga kita lebih meningkatkan IMTAQ kita kepada Allah sebagai bukti

penghambaan diri kita kepada yang maha pemberi hidup.

o   Semoga penghambaan diri kita kepada Allah semakin meningkat tiada waktu yang tertinggal.

o   Semoga pada tahun ini kita lebih bersemangat melaksanakan shalat dhuha dan tahajud dari tahun-tahun yang telah lalu.

o   Semoga yang puasanya masih bolong-bolong di tahun lalu ditahun ini mulai  dicoba untuk ditutupi.

o   Semoga orang-orang islam yang belum menjalani puasa ditahun lalu ditahun ini mulai menyadari tentang kewajibannya.

o   Semoga yang belum bisa membaca Qur’an ditahun ini mulai tergerak untuk belajar membaca Qur’an.

o   Semoga yang ditahun lalu pernah melakukan kesyirikan kepada Allah SWT ditahun ini sudah mulai bertobat.

o   Semoga kita semua menjadi hamba-hamba Allah yang taat melaksanakan kewajiban sebagaimana yang diperintahnya.

o   Semoga kita dapat menjalan Sunnah Nabi SAW sebagaimana anjurannya.

o   Semoga kita semua menjauhi penyelenggaraan ritual yang tidak dianjurkan sesuai Sunnah Nabi SAW.

o   Semoga tahun ini bagi yang suka melaksanakan ritual bid’ah tidak lagi melaksanakan ritual bid’ah yang tidak jelas dalilnya.

o   Semoga tahun ini kita dapat bersedekah, berinfaq, dan memberi sumbangan lebih banyak lagi kepada lembaga-lembaga pendidikan, yayasan dhuafa, pengasuh anak-anak yatim/yatim piatu, dan orang-orang yang membutuhkannya.

o   Semoga mereka yang belum mendapatkan jodoh ditahun lalu segera mendapatkan jodohnya ditahun ini.

o   Semoga yang akan melakukan pernikahan Allah berikan rejeki yang

banyak sehingga rencananya dapat segera terealisasi.

o   Semoga yang masih menjadi janda/duda dapat segera menikah lagi agar tidak kesepian dalam menjalani hari-hari panjangnya sendirian.

o   Semoga yang belum memiliki rumah tinggal dapat segera membeli rumah yang menjadi idamannya.

 

o   Semoga yang belum punya mantu tahun ini segera mempunyai mantu.

o   Semoga yang belum punya momongan tahun ini segera diberi momongan.

o   Semoga yang belum belum punya cucu ditahun lalu segera mendapatkan

cucu.

o   Semoga yang masih sakit dan dirawat dirumah sakit dapat segera sembuh dan dapat berkumpul kembali dengan isteri/suami, anak-anak, keluarga dan sanak familinya.

o   Semoga tidak ada lagi orang-orang yang putus ada dalam menghadapi

kehidupan yang berat ini.

o   Semoga yang masih mencari pekerjaan segera mendapat pekerjaan yang didambakannya.

o   Semoga yang terkena PHK segera mendapat pekerjaannya kembali.

o   Semoga pegawai yang gajinya kecil pada tahun lalu ditahun ini ada kenaikan gaji sehingga dapat memenuhi untuk biaya kehidupan keluarganya.

o   Semoga para pedagang asongan, pedagang keliling dan yang mangkal dagangannya laris dan mempunyai banyak keuntungan.

o   Semoga yang belum disiplin dalam melaksanakan tugasnya menjadi pegawai yang disiplin dan penuh dedikasi.

o   Semoga semua pejabat yang duduk di lembaga-lembaga legislative, yudikatif, eksekutif, auditor, keuangan, dan penegak hukum bekerja sesuai dengan tugas dan profesinya.

o   Semoga anggota dpr yang sekarang ini tidak lagi seperti anak-anak tk tetapi sudah naik attitudenya menjadi anak-anak sekolah tingkat sd.

o   Semoga janji-janji anggota legislative waktu kampanye lalu benar-benar membawa aspirasi rakyat  yang mendukungnya.

o   Semoga janji-janji presiden yang diucapkan waktu kampanye menjadi kenyataan.

o   Semoga tahun ini hujan tidak menimbulkan bencana banjir.

o   Semoga tahun ini para pengendara kendaraan mulai sadar pentingnya berdisiplin dijalan dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi kemacetan dijalan sehingga orang-orang tidak menjadi stress.

o   Semoga kita tidak menjadi orang asing dinegara sendiri.

o   Semoga tahun ini lebih baik lagi dari dari tahun yang telah lewat.

o   Semoga tahun ini semua unsur aparatur Negara lebih terfokus kepada pentingnya menjaga kewibawaan Negara dan terwujudnya NKRI.

o   Semoga tahun ini tidak adalagi tawuran kelompok masyarakat perkotaan atau pedesaan.

o   Semoga tahun ini anak-anak sekolah tidak lagi tawuran yang mengakibat kecelakaan dan korban jiwa.

o   Semoga tidak ada lagi mahasiswa yang melakukan demonstrasi secara destruktif dan merusak tempat-tempat bersejarah.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi orang-orang ditolak untuk berobat dan menjadi terlantar dirumah sakit.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi peperangan antar suku atau etnis.

o   Semoga tahun ini tidak adalagi orang-orang yang menderita busung lapar.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi orang-orang miskin yang menjadi pengemis di jalan-jalan protocol di perkotaan terutama di kota Jakarta.

o   Semoga tahun ini semua orang menjadi kaya, kaya akan harta dan kaya hati.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi yang menjadi pengemis.

o   Semoga tahun ini tidak lagi terjadi KDRT.

o   Semoga tahun ini semua pejabat tidak lagi mempunyai hobby korupsi.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi yang berprofesi sebagai maling, penjambret, gali, tukang kepruk, penodong dan pembunuh bayaran.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi orang-orang yang suka membunuh dan melakukan muntilasi.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi orang-orang  yang tidur bersama istri orang lain atau tetangganya.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi orang-orang yang tidur diemperan toko atau dibawah jalan layang.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi orang tua yang menghamili anak kandungnya sediri.

o   Semoga tahun ini tidak ada istri/suami yang meninggalkan rumah hanya untuk menjadi tki/tkw di luar negeri.

o   Semoga tahun ini semua pejabat mulai dari pegawai kecil sampai pejabat tinggi tidak ada lagi yang korupsi.

o   Semoga tahun ini para kyai, dai, ustadz atau ustadzh tidak lagi membohongi umatnya dengan ceramah yang dibumbui dengan ceritera subhat dan menggunakan dalil-dalil palsu.

o   Semoga tahun ini aparatur penegak hukum dapat menjalankan tugasnya sesuai sop-nya.

o   Semoga tidak ada lagi hakim-hakim yang suka disuap.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi anak-anak sekolah yang lulus dengan cara menyontek.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi guru-guru yang memanfaatkan waktunya untuk mencari tambahan rejeki dengan memaksa murid-muridnya les privat kepadanya.

o   Semogaa tahun ini banyak orang-orang miskin yang menjadi kaya.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi orang-orang yang susah, menderita, dan miskin sehingga kehidupan ini merata kesejahteraanya.

o   Semoga tahun ini tidak adalagi anak-anak yang tidak bersekolah karena mahalnya biaya pendidikan.

o   Semoga tahun ini banyak lowongan pekerjaan diperusahaan yang dapat diisi oleh para pencari kerja.

o   Semoga tahun ini tidak adalagi pengangguran baik didesa maupun diperkotaan.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi orang-orang perempuan yang menjual syahwat dan kenikmatan.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi orang yang terlibat dengan barang-barang haram seperti narkoba, ektasy, dan miras.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi orang yang mabok dan mati karena minum miras oplosan.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi pemerasan dan  pemerkosaan hak yang dilakukan oleh oknum-oknum bayaran.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi preman-preman yang bergentayangan di kampung-kampung dan perumahan yang suka memalak orang yang lagi membangun rumah.

o   Semoga tahun ini banyak anak-anak muda yang tertarik pada agamanya dan mau mengaji untuk menambah pengetahuannya.

o   Semoga tahun ini banyak anak-anak perempuan islam yang sudah baligh memakai jibab.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi ibu-ibu rumah tangga kesepian yang suka mejeng di plaza-plaza atau di mall-mall untuk menjerat anak-anak muda yang bisa memuaskan dahaga sexnya.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi orang-orang  tua yang menjadi hidung belang yang mencari anak-anak perempuan dibawah umur  atau ibu-ibu rumah tangga kesepian yang bisa memuaskan dahaga sexnya dengan bayaran karena uang.

o   Semoga tahun ini banyak orang-orang yang menyadari bahwa sex bebas itu adalah perbuatan yang melanggar agama yang dianutnya.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi orang-orang yang menjadi stress karena tidak ditunjuk presiden menjadi menteri.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi pejabat yang bercita-cita untuk mendirikan Negara di NKRI.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi orang yang menjadi trouble maker atau provokator menghasut pecahnya NKRI.

o   Semoga tahun ini tidak ada orang yang sakit hati karena tidak terpilih untuk menjadi menteri.

o   Semoga tahun ini KPK lebih giat lagi untuk memburu para KORUPTOR yang sangat merugikan Negara RI.

o   Semoga tahun ini banyak hakim-hakim yang tidak silau dengan uang suap.

o   Semoga tahun ini banyak hakim-hakim dan penegak hukum yang menjalankan tugasnya dengan jujur dan sesuai dengan profesinya.

o   Semoga tahun ini Jakarta bebas dari asap knalpot dan ASAP ROKOK.

o   Semoga tahun ini ini Jakarta betul-betul aman, nyaman, tenteram dan bebas bebas dari orang-orang yang memiliki profesi sebagai pencopet, perampok, begal, pencuri, tukang-tukang gali dan preman-preman.

o   Semoga tahun ini Jakarta menjadi obyek dan tempat tujuan turis dunia yang bebas dari kemacetan, kebisingan, dan polusi udara yang beracun.

o   Semoga tahun ini masyarakat sadar untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

o   Semoga tahun ini tidak ada kenaikan harga bbm, listrik, gas elpiji, dan sembako.

o   Semoga tahun ini lebih sejahtera sehingga para penggali kubur tidak berdoa untuk kematian seseorang.

o   Semoga tahun ini lebih sejahtera sehingga tidak terlihat GEPENG yang mencari kehidupan dilampu-lampu merah, di pelataran mall/plaza dan restoran pinggir jalan.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi rumah-rumah kumuh dibawah fly over, di pinggir-pinggir kali, di pinggir jalan kereta api, dan dipinggir-pinggir tembok kompleks perumahan.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi pamong desa yang memanfaatkan kedudukannya untuk mempersulit pelayanan kepada masyarakatnya agar mendapat imbalan uang.

o   Semoga tahun ini banyak guru-guru yang lebih baik lagi mentalnya dan tidak merusak nilai-nilai susila muridnya.

o   Semoga tahun ini semua semua orang menyadari akan pentingnya toleransi dan saling menghormati.

o   Semoga tahun ini rumah-rumah sakit melayani pasiennya dengan baik dan tidak membedakan status.

o   Semoga tahun ini pelayan masyarakat lebih melayani kepentingan masyarakat ketibang harus mencari tipnya lebih dahulu NO TIP NO SERVICE.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi calo-calo yang mencari keuntungan di lembaga-lembaga tertentu.

o   Semoga tidak ada lagi orang-orang  yang merasa lebih hebat dari orang lain, lebih tinggi derajatnya dari orang lain, dan membuat kasta-kasta.

o   Semoga tahun ini penghormatan dan penghargaan kepada HAM lebih tranparansi  dan terbuka.

o   Semoga tahun ini Negara RI tidak lagi mengirimkan TKW untuk menjadi babu-babu dinegara orang.

o   Semoga tahun ini Negara RI tidak lagi mengirimkan TKI untuk menjadi pekerja-pekerja 3D dinegara orang.

o   Semoga tahun ini Negara RI mengirimkan TKI/TKW yang berpendidikan, terampil, professional dan dapat bersaing dengan pekerja-pekerja lainnya dari Negara pesaing di luar negeri.

o   Semoga tahun ini Negara RI menjadi Negara yang diakui sdmnya berkwalitas karena meratanya pendidikan 12 tahun bagi warganya.

o   Semoga tahun ini merupakan awal pemerintahan RI yang jujur, bersih, berkomitmen dan mempunyai integritas.

o   Semoga tahun ini semua warga dipedesaan telah dapat menikmati penerangan listrik.

o   Semoga tahun ini semua jalan-jalan Negara didaerah-daerah diperbaiki dan tidak banyak lagi yang berlobang dan rusak.

o   Semoga tahun ini masyarakat yang tinggal diperbatasan-perbatasan negara merasa diperhatikan dan dapat menikmati kesejahteraan sebagaimana yang lainnya.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi warga yang kekurangan sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan.

o   Semoga tahun ini tidak ada lagi kelompok-kelompok organisasi yang ekstrim, radikal dan suka membuat keonaran.

o   Semoga tahun ini penyebaran pembangunan dapat diwujudkan sampai ke daerah-daerah sehingga pencari kerja tidak tumplek datang ke di Jakarta.

o   Semoga tahun ini Jakarta benar-benar menjadi kota majemuk dari berbagai suku dan etnis yang mempunyai toleransi tinggi.

o   Semoga mulai tahun ini Indonesia menjadi Negara yang cemerlang, gemilang dan terbilang.

 

o   HAPPY NEW YEAR 1 MUHARAM 1436H MAY ALLAH BLESS US ALL.

 


 


 


 

Yang Terpilih Menjadi Pimpinan


Orang-orang hebat adalah orang-orang  yang pada saat pemilihan menteri, wamen, dirjen, atau duta besar dia tidak merasa sakit hati, kecewa, atau prustasi karena tidak terpilih oleh presiden untuk menduduki jabatan tersebut. Ia melihatnya sebagai kebaikan karena saat ini tidak terpilih menjadi menteri untuk memimpin suatu departemen. Sekalipun namanya telah mencuat dan beredar di kalangan masyarakat dan menjadi bahan pergujingan diantara lingkungan pertemanannya.  Ia tidak merasa malu, kecil hati, atau menarik diri dari lingkungannya karena namanya tidak terpilih.

 Namun ada diantara mereka karena tidak terpilih menjadi pimpinan kemudian mereka membentuk kelompok tertentu menjadi rivalnya dan membuat oposisi. Bahkan dengan sengaja membuat keonaran, memprovokasi, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang destruktif. Atau membayar oknum-oknum tertentu untuk sengaja melakukan penjegalan atas kebijakan yang telah ditetapkan presiden atau pembuat keputusan.

Orang-orang yang mempunyai hati nurani, arif, dan selalu berprasangka baik, apabila namanya tidak terpilih untuk menjadi pimpinan suatu organisasi kementerian atau lembaga, ia segera bermuhasabah bahwa barangkali Allah memang belum memberikan kepercayaan kepadanya. Mereka beristighfar dan memuji kebesaran Allah, serta mendo’akan kepada teman-temannya yang terpilih itu agar dalam melaksanakan program pemerintah yang diembannya itu berjalan lancar dan sukses. Ia tidak merasa sakit hati, tersisihkan, atau tereliminasi dari lingkungannya, tetapi berkomitmen mendukung program dan kebijakan temannya itu yang kini menjadi pimpinannya itu.

Dalam satu riwayat pernah Nabi SAW menasihati seorang sahabat Abdurrahman bin Samurah r.a yang berkaitan dengan jabatan :  “Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta kepemimpinan. Karena jika engkau diberi tanpa memintanya niscaya engkau akan ditolong (oleh Allah Ta'ala dengan diberi taufik kepada kebenaran). Namun jika diserahkan kepadamu karena permintaanmu niscaya akan dibebankan kepadamu (tidak akan ditolong)” (HR. Bukhari dan Muslim).

Setiap orang dipastikan mempunyai ambisi untuk menjadi seorang pemimpin. Karena menjadi pemimpin disuatu organisasi departemen, lembaga atau institusi memudahkannya untuk memenuhi tuntutan hawa nafsunya antara lain ingin menjadi populer, ingin menjadi terkenal, ingin mendapat penghormatan dari orang lain, merasa kedudukan atau status sosialnya yang tinggi, menyombongkan diri dan ingin dipuji, dapat memerintah dan menguasai, dapat menambah harta kekayaan, kemewahan serta kemegahan.

Islam tidak pernah sembarangan dalam memilih seorang pemimpin atau penguasa, apalagi seseorang yang datang menyodorkan dirinya untuk diangkat menjadi seorang pemimpin. Hadits di atas menunjukkan, petunjuk dari Nabi SAW kepada ummatnya agar tidak meminta-minta untuk menjadi pemimpin, penguasa atau pejabat. Karena menjadi pemimpin itu adalah pemegang amanah. Ia harus menjalankan amanah itu sebagaimana mestinya.

“Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya” (Al hadist). “Tiap-tiap diri bertangung jawab atas apa yang telah diperbuatnya” ( QS Al-Mudatstsi : 38). “Dan tidak lah seorang membuat dosa melainkan kemudhratannya kembali kepada dirinya sendiri dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain” (QS Al- Anam :164). “Kami menuliskan apa-apa yang mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan” (QS Yasin : 12). Menjadi pemimpin di level apapun maka Allah akan meminta pertanggungjawabannya diakherat kelak. Akankah kita akan menjadi pemimpin yang amanah?.

Orang-orang yang terpilih atau dipilih untuk menjadi pemimpin adalah orang-orang yang dinilai dapat menjalankan amanah, cakap, mempunyai integritas, jujur, bersih, komitmen dan profesional dalam profesinya. Tidak berniat untuk menjadi seorang KORUPTOR atau memperkaya diri, tetapi mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang aman, sejahtera, adil dengan berpedoman kepada  Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.