Selasa, 27 Mei 2014

Istriku Makin Tua Semakin Cantik

Kalau ada orang yang bertanya kepadaku, siapakah wanita paling cantik saat ini di dunia, maka aku akan menjawabnya, istrikulah orang yang paling cantik di dunia ini. Walaupun banyak wanita cantik dikalangan selebrity dunia seperti Kate Winslet, Vanessa Williams, Felicity Huffman, Gwyneth Paltrow, Jennifer Aniston, Cindy Crawford, Halle Berry, Oprah Winfrey, Demi Moore, dan Sarah Jessica Parker tidak menjadi perhatianku.  

Dulupun demikian, walaupun Hemma Malini, Ayesha Takia, Susanne Roshan, Sofia Latjuba, Ayu Soraya, Ayu Azhari, Betharia Sonatha, Christin Panjaitan, Diane Keaton, Meryl Streep, Helen Mirren, cantik, aku pilih perempuan dari Cipinang Kebembem V 12B menjadi istriku, karena dialah perempuan yang aku pilih dari sebanyak 3 milyar perempuan yang ada pada saat itu. Dialah perempuan yang kini menjadi ibu dari anak-anaku dan eyang putri dari cucu-cucuku.

Saat ini, setelah perjalanan mengayuh bahtera rumah tangga selama 33 tahun, istriku semakin bertambah umurnya, dan aku sering melihat sekilas sudah ada kerutan didahinya dan warna rambutnyapun telah mulai ada yang beda berwarna keputih-putihan. Namun aku bangga karena kerutan dan warna rambut itu terjadi bersama dalam perjalanan hidupku.

Aku telah menjadi orang pensiunan yang kini telah terpinggirkan dari lingkungan organisasi kerja. Aku banyak dirumah, membaca,  mendengarkan music, menulis, da nada juga waktu nganggur, dialah yang setia mendampingi diriku. Walau kadang-kadang aku harus pergi keluar rumah untuk memenuhi undangan pengajian, atau undangan rapat dari organisasi yang aku berada didalamnya. Aku selalu bersama istriku kala ada undangan pesta pernikahan dari teman atau sahabatku.

Aku merasa sudah tidak seperti dulu lagi, aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi, aku sudah tidak memiliki paspor hitam lagi, dan aku sudah tidak punya jabatan lagi, namun istriku selalu setia mendampingi diriku, menerima keadaanku dalam keikhlasan dan pengabdiannya dalam menjalani hari-hari panjang yang tidak pernah aku tahu kapan perjalanan ini akan berhenti.

Aku senantiasa mendo’akan istriku agar ia selalu sehat dalam mendampingi perjalananku, dan aku selalu memperhatikan istriku walau kini telah bertambah usianya. Perasaan ini datang secara perlahan tapi pasti.

Awal pernikahanku, aku tahu istrikulah yang cantik, atau yang tercantik,
itu pasti, karena aku telah memilihnya. Aku masih muda ketika itu, aku masih aktif dalam pekerjaanku, aku selalu banyak tugas yang dibebankan pimpinanku, sehingga aku harus pergi pagi pulang larut malam. Bahkan hari-hari liburkupun tersita oleh tugas pekerjaan dan kegiatan itu hampir setiap hari tiada henti.

Dalam perjalananku pulang, di luar rumah, aku melihat banyak wanita-wanita cantik, sama seperti istriku, bahkan lebih cantik. Namun aku tidak pernah peduli, sehingga perempuan cantik lainnya tidak menjadi perhatianku. Aku telah memilih istriku yang setia mendampingi diriku.

Dan aku ingin cepat sampai dirumah karena ia sedari pagi telah kutinggalkan dirumah seorang diri. Ia mengurusi anak-anak, mencuci, menstrika, cuci piring, memasak dan membersihkan rumah dari pagi sampai malam hari.

Waktu terus berlalu, kujalani bersamanya dalam suka dan duka. Tidak terasa perjalanan itu membawa kami menuju pada usia yang makin tua. Kini, kami memasuki usia senja, tetapi dimataku, istriku semakin kemari, semakin tua, tapi semakin cantik saja, sehingga aku sampai pada kesimpulan, istriku ternyata wanita tercantik di dunia.

Bagaimana aku  sampai pada kesimpulan itu, itulah yang ingin aku bagi pada teman-teman dan sahabat semua.

Istriku menganggapku sebagai bagian dari dirinya, ketika aku jatuh sakit, aku dibawanya kerumah sakit, ditunggui siang dan malam. Dia begitu perhatian kepadaku, aku begitu dicintainya, dibelai dan dikasihinya. Selama aku dirawat ia tidak pernah lepas dalam berdo’a. Meskipun apa yang telah aku terima, begitu juga yang telah aku berikan padanya, tetapi yang aku terima itu, perlahan-perlahan membuat aku semakin mabuk untuk hanya tertumpu pada satu titik. Dialah istriku, tak ada kemungkinan yang lain.

Istriku tidak menganggap aku sebagai penanggung jawab bagi kebutuhan materi yang kami sangat butuhkan ketika muda dulu, tetapi kepergianku mencari nafkah, selalu diingatkan sebagai ibadah untuk memenuhi amanah, untuk melindungi anak istri sebagai titipan Tuhan yang dipercayakan pada ku, sehingga ketika aku mendapatkan rezeki, aku pun takut membelajakannya untuk sesuatu yang haram, karena sesungguhnya, apa yang aku terima ini, bukanlah milik aku semata, tetapi sesungguhnya, aku hanya sebagai sarana perantara untuk datangnya rezeki untuk anak-anak dan istriku.

Waktu aku bertugas di perwakilan, waktuku hampir habis setiap hari dalam pekerjaan. Sebagai manusia biasa, kadang kala ada kejenuhan dalam bekerja, istriku sangat menyadari hal itu. Ada saatnya aku suntuk atau istriku galau, terkadang aku tidak ingin diganggu dengan hal-hal remeh temeh dalam rumah tanggaku, maka dengan mobilku aku pergi ke tepi pantai mendengarkan suara deburan ombak dan hembusan angin laut. Mendengar kicauan burung-burung laut yang pulang kandang. Atau aku pergi menemani istriku untuk ke Redio Drive, Beverly, Century, Hollywood, Salvang, Long Beach, Santa Monica, Burbank, Santa Barbara, plaza atau mall hanya untuk window shopping. Atau ke café hanya untuk sekedar minum kopi sambil mendengarkan lagu-lagu country atau oldiest.

Kadang aku, ditugaskan keluar wilayah akreditasi untuk mengikuti rapat kerja, seminar atau konsultasi yang memakan waktu 2 atau 3 hari di Kuala Lumpur, Bangkok, Manila, Seoul, Singapore, dan di Beijing. Terkadang juga harus hadir di ibu kota propinsi di Indonesia ke Padang, Palembang, Medan dan Aceh. Aku hampir beberapa tahun tidak bertetangga dengan membuat aku kurang gaul dengan tetangga, namun ketika aku selesai tugas dari perwakilan barulah aku bersosialisasi kembali dengan tetangga, teman dan sahabat-sahabatku.

Aku bukan tidak menganjurkan istriku untuk hadir di majlis taklim ibu-ibu, atau di tempat arisan RT, tapi aku kuatir istriku pulang bercerita tentang tetangga kami, tentang bapak anu dan ibu anu, yang ketika itu, bagiku merupakan cerita yang sepele saja, dan akan sangat berharga bagi istriku dan menjadi referensi saja.

Sekarang setelah aku pensiun, ketika usiaku mulai senja, ketergantunganku pada istriku semakin besar, saat-saat aku mengerjakan kerjaan yang lebih banyak di rumah, istrilah yang mengingatkan kapan aku makan, kapan aku mau ketemu bapak A atau bapak B, karena sudah terlanjur buat janji, atau mempersiapkan apa-apa yang harus aku bawa, ketika aku akan bertemu atau rapat pertemuan di masjid atau diperkumpulan organisasi-organisasi social.

Sungguh Allah Maha Besar yang telah memberikan pendamping yang begitu baik padaku, lambat tapi pasti, istriku semakin tua, Nampak semakin cantik, hingga akhirnya aku sampai pada kesimpulan, bahwa istriku adalah perempuan yang tercantik di dunia.

 

Sumber : terinspirasi dari tulisan makin tua semakin cantik

 

Sabtu, 17 Mei 2014

Berbuat Amal Kebaikan

Sepanjang kita masih diberi kehidupan maka kita dituntut untuk selalu berbuat amal kebaikan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umum, sekalipun amalan itu nampak dilakukan hanya sedikit tetapi berlangsung secara terus menerus. Allah SWT akan memberikan ganjaran pahala kepada hamba-hambanya atas amalan perbuatan yang bermanfaat bagi sesamanya.

Dalam Al Qur’an di surat Al Maidah ayat 2 Allah SWT berfirman : “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. Dan dalam surat Al-Ahqaf ayat 14 Allah berfirman SWT : “Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan”.

Dalam hadist nabi yang diriwayatkan Bukhari – Muslim, Nabi SAW menyebutkan bahwa : “Sesungguhnya diterimanya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan”. Selanjutnya Nabi SAW menyebutkan “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh”.

Berbuat amal kebaikan merupakan sedekah buat diri kita. Ladang amal yang paling efektif  dan ganjaran pahalanya dinilai besar adalah menyambung tali silaturakhmi, saling mengingatkan dengan sesama insan untuk perbuatan kebaikan, dan memberikan pencerahan untuk meningkatkan pengetahuan, iman dan takwa di masjid, di mushala, di majlis dzikir, di majlis ilmu, di tempat-tempat pertemuan, dan atau di forum-forum silaturakhmi.

Bravo Indonesia-ku Bravo Deplu-ku

Hari Esok tgl. 17 Agustus 2013, berarti Indonesia telah merdeka selama 68 tahun.
Aku tidak ikut ambil bagian dalam perang kemerdekaan melawan penjajah Jepang dan Belanda…..
tapi aku telah menikmati hasil dari kemerdekaan itu…

Dengan kemerdekaan itu…aku bisa berkeliling ke beberapa negara di dunia dalam melaksanakan tugas-tugas yang diembankan kepadaku… juga aku bisa berkeliling ke beberapa propinsi di Indonesia dalam mengemban tugas-tugas dari unit organisasi dimana aku bekerja…

Aku dapat melihat keajaiban dunia…ka’bah, masjid nabawi, laut merah, Jeddah, kota agra, taj mahal, sungai gangga, new delhi gate, great wall, lapangan tianamen, golden gate, las vegas, death valley, jembatan sungai musi, borobudur, mesium tsunami, pantai losari, pantai kuta dan lainnya…

Terima kasih para pahlawan bangsa…tanpa perjuangan dan tanpa darahmu…aku tak mungkin bisa sampai di tom breadley, di base angkatan laut di guam, di kota Kowloon, di kota seoul, di bangkok, di sydney, di kota singa, di langkawi, di kota taiping dan jalan-jalan di bukit bintang, di hollywood, san diego, Houston, Arizona, phonix, Washington dc, di Makati, dan kota-kota lainnya..….

Aku harus bangga kepada bapak ibuku… walaupun aku hanya sebagai anak tukang sapu…tapi aku bisa bertugas ke beberapa negara di dunia..

Aku bersyukur…kesempatan itu dapat aku peroleh….
terima kasih DEPLU, terima kasih bapak2 pimpinan yang telah mempercayakan tugas2 itu kepadaku…Terima kasih semua…

Semoga Allah menerima amal baik-Mu…, dan kepada para syuhada bangsa semoga Allah menempatkan-Mu ditempat yang terpuji…Aamiin…

Dirgahayu Indonesia-Ku dan Jayalah selalu…

BRAVO INDONESIA BRAVO DEPLU….

Gempa Tsunami Aceh

Saudaraku.............
Hari ini adalah awal dari tahun hijrah 1 Muharam 1426
Berarti semalam adalah hari terakhir dari suatu perjalanan panjang ditahun hijrah  1425

Kita telah lalui sepanjang  354 hari dari tahun Qamariah
Banyak hal yang sudah kita alami dalam perjalanan yang panjang itu
Ada kesuksesan yang kita raih, ada juga kegagalan yang kita terima
Ada kebahagiaan yang kita peroleh, ada juga kekecewaan yang kita dapati
Ada rasa suka yang terluapkan dan ada pula rasa duka yang begitu mendalam,
Ia datang silih berganti tak mengenal waktu
Sungguh peristiwa itu tidak mungkin kita hindari
Sepanjang roh masih bersemi dibadan ini

Saudaraku……………
Dua bulan kemarin, yaitu dipenghujung akhir Desember 2004
Atau dalam bulan Dzulkaidah 1425 hijrah
Kita semua, tidak pernah bermimpi atau membayangkan
Bahwa musibah besar yang bernama : Tsunami akan kita saksikan disini
Di bumi Indonesia tercinta ini
Di ujung pulau tanah tercinta : Aceh,
Atau di kota yang namanya Serambi Mekkah
Dan di daerah pesisir  Sumatera Utara
Habis tersapu gelombang Tsunami yang datang bergulung-gulung
Ia datang begitu cepat sekali dan hanya dalam hitungam menit
Ratusan ribu manusia meninggal dunia menjadi korban
Ribuan manusia hilang terbenam dan terbawa arus laut
Ratusan manusia yang terluka kinipun masih ada yang tergeletak
Masih dalam rawatan dan pengobatan
Ribuan rumah hunian hancur luluh lantakan kecuali masjid dan sebuah mushalla
Ratusan juta nilai harta benda tak bisa  lagi diselamatkan
Habis tergilas air laut yang mengganas seketika itu
Apalagi binatang ternak dan puluhan hektar tanah harapan
Rusak dan hancur tiada lagi bersisa,
Semua merata diatas lumpur laut yang hitam
Semua hilang,
Semua hancur,
Semua sudah terendam lumpur
Semua tiada lagi berarti buat kehidupan
Semua telah menjadi kepingan-kepingan yang tiada berarti
Kita tak lagi berdaya
Dan kita memang tidak berdaya dalam menahan dahsyatnya air dan gelombang laut
Semua ini adalah cobaan TUHAN kepada kita
Agar kita menjadi sadar

Saudaraku…………
Jeritan tangis anak-anak yang kehilangan orang tua
Jeritan mengharu perempuan-perempuan yang kehilangan suami, kini mereka menjadi janda
Dan kesedihan para  suami  yang kehilangan isteri serta anaknya
Saudara kandung dan saudara sepupu tidak lagi bersama
Mereka mati dan sebagian karam tiada wujud
Nampak, semua begitu cepat sekali, ia terjadi bagaikan sebuah mimpi
Mimpi yang menjadi kenangan luka dan duka, yang akan selalu membekas begitu mendalam dihati
Kita sebagai mahluk Tuhan yang sombong dan angkuh
Sewaktu peristiwa terjadi tidak mempunyai kekuatan apa-apa
Kini hanya pasrah dan  berdo’a memohon ampun kepada-NYA
Agar bencana itu tidak lagi kembali
Kini kita harus kembali membangun sebuah kehancuran
Kita bangun dengan doa, ketabahan, kekuatan dan modal
Namun, Yang utama adalah membangun perasaan kemanusiaan

Saudaraku………..
Cobalah kita lihat sejenak kebelakang
Sebelum peristiwa Tsunami itu terjadi
Muncul gempa di Alor 38 orang meninggal
168 orang luka-luka  368 bangunan hancur
Belum reda di Alor, gempa di Nabire muncul
32 orang meninggal 146 orang terluka
Ratusan rumah hancur dan terbakar
Belum reda rasa duka kita
Helikopter TNI jatuh di Magelang
14 orang tewas seketika
Korban jiwa bertambah lagi
Orang-orang tercinta yang kehilangan keluarganya
Berduka dan menangis lagi
Belum lagi reda tangisan dimata
Belum lagi kita tuntas membangun di Aceh
Datang lagi musibah berganti, muncul gempa di Palu
Satu daerah di wilayah Indonesia Bagian timur
Puluhan rumah, kantor, dan bangunan hancur
Puluhan jiwa menjadi korban
Dan ratusan orang, bahkan ribuan orang berlari mencari tempat dataran yang tinggi
Agar  selamat, agar terlindungan dan banyak berdo’a kepada Yang Maha Kuasa
Minta selamat, karena masih ingin hidup panjang ?

Saudaraku...........
Sadarkah kita, kalau musibah itu siap datang menerpa kita ?
Sadarkah kita, kalau maut selalu menghadang kita ?
Semoga ALLAH SWT senantiasa memberi selamat pada kita
Untuk diri kita, Untuk isteri-isteri kita yang cantik dan yang sangat kita sayangi,
Untuk anak-anak kita, Untuk cucu-cucu kita,
Untuk saudara kita, bapak ibu kita, nenek kakek kita,  mertua kita, teman kita dan sahabat kita dan untuk kita semua, termasuk juga untuk musuh dan saingan kita

Saudaraku............
Marilah kita renungi sejenak peristiwa itu
Marilah kita berbicara jujur pada diri kita masing-masing
Mengapa TUHAN memberi gempa di Aceh, di Nabire dan Palu ?
Mengapa TUHAN juga  memberi gempa di India, Srilanka dan Thailand ?
Dan mengapa TUHAN tidak menjadikan gempa di Korea, di Australia atau di Pakistan ?
Tapi justru di daerah-daerah yang TUHAN pilih sendiri tempatnya !
Sadarkah kita bahwa daerah-daerah itu adalah pusat-pusat konflik kemanusiaan
Sadarkah kita bahwa daerah-daerah itu yang menjadi ujian TUHAN
Selama ini terkesan, Polisi dan TNI tidak berdaya bila beroperasi di daerah konflik itu Semua terhadang dengan istilah HAM dan demokrasi
Polisi  sebagai penegak keamanan dalam negeri,
Dan TNI sebagai penjaga teritorial NKRI
Seolah-olah tak berdaya menangkis dengungan HAM dan demokrasi
Para LSM, dan para Pejuang HAM dan demokrasi yang ingin menjadi pahlawan
Serta  mereka orang-orang yang sok mengagungkan HAM dan Demokrasi,
Yang ingin hidup sendiri dan memisahkan dari NKRI
Kali ini hanya menggigit jari,
Kali ini hanya menelan ludah kekecewaan
Karena kini,  kehendak TUHAN telah terjadi, dan benar-benar menjadi bukti
Mungkinkan ini sebuah azab ataukah sebuah peringatan bagi mereka
Atau bagi kita semua ?
Biarlah kehendak TUHAN yang menjadi bukti
Semoga TUHAN membukakan mata dan hati nurani ?

Saudaraku...........
Ditahun baru hijrah ini, Yang kini memasuki tahun ke 26 dari abad ke 15 hijrah ini
Marilah kita songsong hari-hari yang masih panjang didepan kita
Marilah kita isi hari-hari itu dengan pekerjaan-pekerjaan yang diridhoi TUHAN
Jangan kita membuat kerusakan dimuka bumi ini, Jangan kita menjadi perusuh
Apalagi pembuat onar dan pengadu domba
Kita bangun NKRI tercinta ini dengan tangan-tangan kita
Kita wujudkan Indonesia Bersatu yang lebih aman dan sejahtera
Karena harapan besar menunggu di depan sana  yang akan membawa kebahagiaan
Jangan lagi ada perselisihan paham diantara kita,
Sudah banyak korban nyawa yang tidak berguna mati sia-sia

Saudaraku..................
Kita akan berkejaran dalam waktu mencapai yang kita tuju
Adakah kawan yang akan kita bawa berpacu ?
Sekarang, sedikit teman atau kawan yang menjadi sahabat
Kawan kita memang sahabat kita, tapi juga musuh kita yang tersembunyi
Tidak semua kawan menjadi teman dan tidak semua teman menjadi sahabat
Terkadang teman seiring perjalanan bisa jadi ancaman
Terkadang pula teman sebelah kamar atau sepinggir meja menjadi lawan
Karena kedudukan, pangkat dan jabatan
Begitu juga isteri, anak dan saudara kita, terkadang menjadi ujian dan fitnah bagi kita
Padahal ia begitu dekat dengan kita, tapi, terkadang ada juga ia tega membunuh kita
Namun dengan kasih sayang ini,  kedamaian dan kebahagian itu dapat diwujudkan
Kita tebarkan salam dan senyuman buat semua orang
Kita jabat tangan-tangan disekeliling kita ini dengan hati yang damai
Semoga kita arif dalam meraih masa depan.
 

Noumea, Akhir Desember 2004

Hidup Itu Pilihan Kita

Pada saat kita terlahir ke dunia, sungguh kita dalam keadaan telanjang dan tidak memiliki apa-apa. Kita hidup sangat tergantung atas kasih sayang yang diberikan orang tua, dan perhatian orang-orang yang dekat dengan kita. Mereka do’akan kita semoga kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa bangsa, dan menjadi anak yang saleh/salehah yang berbakti kepada orang tua.

Seiring dengan perjalanan waktu, kita mulai mengenal diri kita, teman-teman, dan lingkungan hidup kita. Kita berada dalam dunia anak-anak, remaja, dan dewasa. Orang tua kita menyekolahkan kita agar menjadi anak yang pintar dan cerdas mulai PAUD sampai mencapai gelar sarjana. Pada hari-hari tertentu orang tua membawa kita ke pengajian di surau atau masjid agar kita menjadi anak yang baik dan mengenal agama yang kita anut. Kita diberi pelajaran mengenai shalat, puasa, kejujuran, keadilan, keikhlasan, bertanggungjawab, etika, moral, budi pekerti, disiplin dan berbagai jalan menuju kebaikan, serta diajarkan pula agar jangan melakukan kebohongan, kecurangan, dan apalagi sampai mengambil hak orang lain.

Setelah kita mulai bekerja dan mengenal hidup dalam lingkungan kerja, mulailah muncul berbagai keinginan yang lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup. Kita mulai mengenal yang namanya prestasi, dedikasi, kedudukan, mencari pasangan hidup (wanita/suami) untuk berkeluarga, dan harta kekayaan yang kemudian menjadi obsesi setiap orang.

Dalam mencapai obsesi itu, terkadang kita lupa diri untuk mencapainya. Bahkan dengan berbagai cara termasuk cara-cara yang tidak terpuji dan yang diharamkan menurut syar’i.

Perbuatan curang dan tidak terpuji itu kita lakukan berarti kita  sudah berani melanggar sumpah dan janji pada diri sendiri. Padahal sewaktu kita diberi kepercayaan pimpinan untuk menduduki suatu jabatan kita bersumpah dengan mengangkat qur’an dan dengan menyebut asma Allah, tapi kita terlena dalam korupsi menggerogoti keuangan Negara untuk memperkaya diri dengan cara melanggar hukum. Apabila perbuatan kita itu diketahui KPK akhirnya kita terpojok digiring ke RUTAN sebagai tersangka atau terdakwa KORUPSI. Tinggal di RUTAN yang kamarnya sempit bukanlah takdir, tetapi itu adalah pilihannya sendiri.

Barangkali kita harus kasihan kepada mereka yang kini tinggal di RUTAN-RUTAN yang dijaga polisi dan sipir penjara. Makannya saja di dibatasi, ruang geraknya diawasi, dan pergerakan sehari-harinya diamati padahal rumah besar lux yang dibangunnya itu jauh lebih nyaman dan mewah dibanding RUTAN yang menjadi impiannya.

 

Jangan Ada Rasa Sombong di Hatimu

Orang bijak bilang :

“Janganlah engkau memandang rendah dan meremehkan orang lain hanya karena engkau merasa lebih pintar, lebih kaya, lebih beruntung,  dan mempunyai pangkat yang lebih tinggi dari orang-orang yang berada disekelilingmu.

Jika engkau miliki kelebihan-kelebihan itu, seharusnya engkau lebih tawadhu, engkau lebih peduli dengan situasi dan kondisi  yang ada disekelilingmu, engkau beri perhatian dan dukungan bagi terselenggaranya pendidikan untuk anak-anak yang terlantar dan tidak mampu, engkau bantu orang-orang miskin yang ada disekelilingmu, engkau dukung dengan hartamu kegiatan dakwah yang bertujuan untuk memperbaiki akhlaq dan moral bagi anak-anak muda generasi penerus kita, engkau sponsori kegiatan-kegiatan sosial bagi kemaslahatan umum, dan engkau jadikan dirimu sebagai penggerak utama lingkungan yang peduli akan kenyamanan, kebersihan, dan kedamaian. Kecuali memang engkau tidak tinggal bersama-sama orang kebanyakan dimasyarakat lingkungan umum, karena engkau telah menjadi orang kaya, memiliki harta, dan uang yang banyak sehingga engkau memilih tinggal di lingkungan yang eklusif dan tidak mau lagi berhubungan dengan orang-orang yang tidak selevel denganmu.

Engkau pintar tapi engkau tidak pernah memberikan pencerahan dan motivasi didalam majlis ilmu yang diadakan oleh panitia masjid atau mushala yang ada disekelilingmu.

Engkau kaya tapi tidak pernah memberikan infaq atau donasi untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umum atau kepentingan untuk orang banyak.

Engkau beruntung bisa menjelajahi dunia tapi tidak pernah mensyukuri keberuntunganmu dengan menyisihkan sedikit hartamu atau waktumu bagi orang-orang yang ada disekelilingmu.

Engkau mempunyai pangkat yang lebih tinggi dari orang-orang lain yang ada disekelilingmu tapi engkau sombong dan angkuh. Sikapmu arogansi dan tidak peduli dengan sesama. Engkau tidak pernah  meng-orang-kan orang-orang yang ada disekitarmu padahal mereka adalah bagian dari hidupmu.

Cobalah engkau bermuhasabah walaupun hanya sejenak. 

Saat ini memang engkau dapat tidur dengan pulas dan nikmat diatas tempat tidurmu yang lux dan sangat mahal, tapi mungkin esok, atau lusa engkau akan tidur diatas tanah yang basah dengan selimut kain kafan, dan itulah tempat tidurmu terakhir.

Saat ini engkau bisa tidur dihotel-hotel mewah berbintang yang engkau sukai, atau saat ini ruang kamar tidurmu amat luas sekali, mungkin berukuran 4 x 6 meter, atau 6 x 8 meter, dihiasi dengan ornamen-ornamen yang indah, lukisan-lukisan dinding yang lebar, dan  berlampukan kristal yang amat mahal, tapi mungkin esok, atau lusa engkau akan dapati kalau kamar tidurmu hanya berukuran 1 x 2 meter berdindingkan papan dan tidak ada penerang kecuali kegelapan.

Saat ini engkau memiliki rumah tinggal yang mahal, bertingkat, berhalaman luas, dan lux. Engkau memiliki juga kendaraan yang mahal bermilyaran seperti ferari, porch, atau babybenz, tapi mungkin esok, atau lusa kendaraan yang engkau miliki itu tiada berguna bagi dirimu, karena engkau telah mati. Maka kendaraan yang engkau akan pakai untuk mengantarmu adalah kendaraan mobil jenazah berwarna hitam atau warna putih yang semasa hidupmu sangat engkau benci.

Saat engkau senang engkau bisa mandi dikolam renang dengan ceria bersama teman-teman atau keluargamu. Engkau juga bisa mandi dipantai dengan sepuas hatimu, atau engkau mandi sendiri di badtub dirumahmu sendiri dengan air hangat atau air suam, tapi mungkin esok, atau lusa engkau tidak bisa mandi sendiri lagi secara leluasa, karena engkau telah mati. Engkau tidak mungkin bisa mandi sendiri. Karena itu engkau akan dimandikan oleh orang lain diatas tempat pemandian jenazah dengan air yang terbatas.

Saat ini engkau banyak memiliki teman, kawan dan sahabat. Apalagi engkau menduduki suatu jabatan yang sangat didambakan oleh setiap orang. Karena jabatan itulah yang membuat engkau menjadi kaya dan berharta. Engkau punya banyak uang dan engkau memiliki segalanya. Tapi mungkin esok, atau lusa, semua orang, semua teman, semua anak buah, dan semua yang engkau kenal termasuk semua harta yang engkau miliki tidak lagi bersamamu. Mereka akan meninggalkanmu karena engkau telah mati. Engkau kini seorang diri dan engkaupun tidak mampu untuk berjalan sendiri kekuburmu. Hanya teman-teman yang setia padamu merekalah yang akan mengusung jenazahmu sampai kekuburmu.

Saat ini engkau banyak memiliki teman, kawan dan sahabat. Engkau punya anak buah dan staf. Engkau punya kekasih gelap atau teman-teman artis yang cantik-cantik. Engkau juga memiliki keluarga dan saudara-saudara yang dekat denganmu, tapi mungkin esok, atau lusa, engkau tidak memiliki siapa-siapa, engkau hanya seorang diri menghadapi Ilahi Rabby, dan engkau akan ditanya oleh malaikat siapa tuhanmu? siapa nabimu?, apa agamamu? apa kiblatmu? dan apa imanmu? Kalau engkau tidak bisa menjawab, teman-teman dan orang-orang yang dekat denganmu tidak mungkin dapat membantumu sekalipun dengan e-mail, fesbuk, twitter, tablet atau dengan blackberry, karena duniamu telah berbeda dengan dunia nyata.

Saat ini istrimu/suamimu, anak-anakmu, cucu-cucumu atau saudara-saudaramu masih mau tidur bersama, bercengkrama denganmu, dan bercakap-cakap denganmu. Tapi mungkin esok, atau lusa, mereka tidak mau lagi tidur bersamamu, bahkan istri/suami tercinta yang telah hidup bersamamu, mendampingi dirimu bertahun-tahun, tidak mau lagi menemanimu. Karena engkau telah mati dan engkau akan ditinggal untuk tidur sendiri.

Saat ini engkau sehat, tubuhmu gempal, padat dan berisi. Engkau gagah, dan wajahmu tampan/cantik menawan. Rambutmu engkau pelihara setiap waktu. Kulitmu engkau jaga setiap saat dengan mandi rempah, susu dan lulur. Tapi mungkin esok, atau lusa, semua itu tidak akan berarti bagimu. Bila engkau mati, tubuhmu akan membusuk, wajahmu akan menjadi tengkorak, dan tulang-tulangmu akan berserakah.

Karena itu,  mulai hari ini janganlah ada rasa sombong dihatimu, janganlah ada sifat riya bersamamu, janganlah suka merendahkan orang lain yang ada disekelilingmu, janganlah suka memfitnah dan membuka aib orang,  janganlah merasa dirimu yang paling suci atau paling hebat, janganlah pelit dan kikir untuk berbuat kebaikan, bantulah dengan hartamu perbuatan baik seperti dakwah- pendidikan dan kegiatan-kegiatan untuk kemaslahatan umum, tebarkan salam dan senyum kepada semua orang, pereratlah silaturakhmi dan jauhi ghibah, lakukan perintah Allah dan jauhi larangan-larangannya, jangan menyekutukan Allah dengan sesuatu, perbanyaklah shalawat dan jalankan sunnah rasul, shalatkan dirimu sebelum dishalatkan oleh orang lain, berbuat baiklah kepada semua orang terutama kepada ibu bapakmu, Insya Allah..Allah ridha dengan perbuatanmu….”.

 
Referensi : diambil dari berbagai sumber

 

 

Renungkan Sebelum Menyesal

Orang bijak bilang :

“Menjadi orang baik, kaya, dan terhormat adalah impian bagi setiap orang. Menjadi pejabat, punya kekuasaan, dan punya posisi penting di masyarakat adalah dambaan setiap orang. Menjadi orang kaya, banyak uang, banyak harta, dan hidup enak adalah harapan semua orang. Menjadi pegawai negeri, menjadi pegawai swasta, menjadi pejabat Negara, menjadi pejabat daerah, menjadi diplomat, menjadi polisi, menjadi pembela Negara, menjadi pelaut, menjadi hakim, menjadi pengacara, menjadi jaksa, menjadi dokter, menjadi dosen, menjadi guru, menjadi ustadz, menjadi professional, menjadi wirausaha, menjadi pedagang, dan atau tidak menjadi apa-apa adalah pilihan setiap orang.

Pilihan itu tersadar setelah kita menyadari bahwa kita ini memerlukan sesuatu untuk menopang hidup kita ditengah-tengah aneka-ragaman warna kehidupan. Semua pilihan itu bukanlah takdir, tetapi suatu usaha dari kita yang kita upayakan sambil selalu bermunajat kepada Allah, selalu memohon kepada Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah, Maha Pemberi Rejeki, dan Yang Maha Segala-galanya, apakah pilihan yang kita lakukan itu sudah tepat dan benar, serta akan menjadi jalur rejeki yang memberikan manfaat bagi kehidupan, kesejahteraan dan kebahagiaan bagi keluarga, isteri/suami, anak-anak dan cucu-cucu, serta lingkungan kita semua.

Tidak ada seorangpun yang pada waktu kecilnya bercita-cita untuk menjadi maling, penjambret, perampok, penodong, penipu, tukang jegal, tukang palak, tukang kepruk, penadah, penjual obat-obat terlarang, dan atau menjadi preman.

Tidak ada seorangpun yang bercita-cita menjadi pembohong, penjudi, pemalsu, pemerkosa, pembunuh, atau menjadi koruptor.

Tidak ada seorangpun yang bercita-cita untuk menjadi pelacur, menjadi prostitusi, menjadi gigolo atau menjadi mucikari.

Semua orang yang mempunyai profesi seperti ini mengharapkan agar kelak anak-anaknya menjadi orang yang baik,  berhati mulia, menjadi orang pintar dan cerdas, menjadi orang yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan Negara.

Hanya keadaanlah yang menyebabkan seseorang  bisa berubah sikapnya, berubah perilakunya dan juga berubah profesinya. Dari orang-orang yang dulunya baik, santun, murah hati, penuh toleransi, penolong, dan selalu berbuat kebaikan berubah menjadi orang-orang apatis, tidak peduli, tidak toleransi, tidak menghormati orang lain, pelanggar ham, tak bermoral, tak berahlaq, dan tak tahu aturan.

Apabila ia dalam menjalankan profesinya tertangkap basah di masyarakat, ketangkap polisi atau  KPK resikonya adalah :

-     malu besar dan beraib jika ia kedapatan sedang aksi melakukan senggama bebas bukan dengan suami/istrinya sendiri. Apalagi diketahui jika ia melakukan senggama dengan sekretarisnya, isteri/suami anak buahnya atau atasannya, isteri/suami teman, sahabat atau tetangganya, bahkan dengan anak sekolah yang masih ingusan.

-     babakbelur dipukuli  masa jika ia kedapatan sedang beraksi menjadi maling, rampok, penjambret, penodong, pemeras, penipu, atau pembohong.

-     menjadi berita besar jika ia sebagai penjudi kelas kakap, pemakai narkoba, penjaja sek, penadah barang haram,  atau sebagai koruptor.

Apabila ia ketangkap masa, polisi atau KPK, maka lembaga pengadilan dan  ruang penjaralah yang akan berbicara. Setelah keluar dari tahanan  akankah ia berubah menjadi baik kembali, ataukah ia akan lebih profesional lagi dalam profesinya. Jika ia kembali menjadi orang baik adakah lingkungan ia tinggal akan menerimanya.

Oleh karenanya, janganlah karena hidup miskin,  tidak punya uang, tidak bisa beli hape baru, tidak punya arloji bagus, tidak punya gelang, tidak bisa bergaya didepan pacar, tidak bisa untuk berfoya-foya,  tidak bisa beli minuman, dan tidak bisa tercapai apa yang diinginkan, tidak punya baju bagus, tidak punya tas bagus, tidak punya motor, tidak punya mobil, tidak punya rumah bagus, tidak punya deposito, sehingga mengambil jalan pintas menjadi maling, penjambret, perampok, penodong, penipu, pelacur, penadah, pemalak, preman, penjaja sek, pemuas syahwat, penjual barang-barang telarang, narkoba, ekstasi, shabu-shabu dan menjadi koruptor sebagai profesinya.

Padahal Allah SWT telah memberi jalan bagi kita semua dan tertulis di al qur’an surat An Naba ayat 11 “Kami telah membuat waktu siang untuk mengusahakan kehidupan (bekerja). Dalam surat Al A’raf ayat 10 Kami telah menjadikan untukmu semua didalam bumi itu sebagai lapangan mengusahakan kehidupan (bekerja), Tetapi sedikit sekali diantaramu yang bersyukur”. Juga dalam surat Al Jumu’ah ayat 10 yang berbunyi “Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung”.

Demikian pula dengan hadist Rasulullah SAW yang berbunyi : “Pekerjaan terbaik adalah usahanya seseorang dengan tangannya sendiri dan semua jual-beli itu baik”. (HR. Ahmad, Baihaqi dll). “Sebaik-baik pekerjaan ialah usahanya seseorang pekerja apabila ia berbuat sebaik-baiknya (propesional). (HR. Ahmad). Dan “…kalau ada seeorang keluar dari rumahnya untuk bekerja guna membiaya anaknya yang masih kecil, maka ia telah berusaha Fisabilillah. Jikalau ia bekerja untuk dirirnya sendiri agar tidak sampai meminta-minta pada orang lain, itupun Fisabilillah. Tetapi apabila ia bekerja untuk pamer atau untuk bermegah-megahan, maka itulah Fisabili Syaithan atau karena mengikutu jalan Syaithan”. (HR. Thabrani)

Sebelum terlanjur pindah profesi, renungkanlah akan segala resiko yang akan dihadapinya kelak. Pengadilan dunia penuh sandiwara tapi pengadilan akherat kita tidak bisa memungkirinya”.

 

Z u h u d

Orang bijak bilang :

“Orang yang zuhud ialah orang yang apabila dia berada di waktu pagi hari dia berkata, "Aku khawatir aku tidak bisa menjumpai waktu sore hari". Begitu pula bila dia berada di waktu malam hari dia berkata, “Aku khawatir tidak bisa menjumpai waktu pagi hari". Maka dia segera memanfaatkan waktunya untuk beramal dan beribadah sebaik-baiknya”.

Aku Masih Sombong

Ya Allah…
Aku merasa terlalu sombong dihadapan teman-temanku
Karena mereka sulit sekali menerima keadaanku
Mereka tidak pernah mau mengerti perasaanku
Mereka tidak pernah mau tahu jalan pikiranku
Padahal apa yang aku tempuh adalah baik buat kepentingan bersama

Teman-temanku banyak mencercaku karena mereka tidak sepaham denganku
Aku mencoba menyelaraskannya dengan pikiran mereka
Tapi tidak bisa karena jalan pikiranku berada diatas mereka
Mereka mesti mengikuti aku karena aku ingin memberi mereka pencerahan
Aku ingin mereka mengerti seperti aku
Aku ingin mereka sepintar dan secerdas aku
Karena aku tidak ingin mereka bodoh
Sungguh aku hanya ingin mengajak mereka lebih dari aku

Ya Allah…
Kenapa aku masih saja sombong padahal aku telah berusaha meredam rasa sombong itu
Aku telah memendam rasa sombong ini dengan semaksimal mungkin
Aku tidak ingin sombong karena ini bukan hak-ku
Aku tidak ingin untuk menonjolkan diri
Aku hanya ingin mereka mengerti
Agar tidak menjadi pembicaraan dibelakang hari
Agar tidak menjadi fitnah dan rasa kecewa dihati
Tapi mereka susah untuk mau mengerti sehingga timbullah kesombongaku yang aku pendam
Ya Allah ampunilah aku atas kesombonganku

Aku bukanlah orang pintar tapi aku orang yang mau belajar
Aku bukanlah orang bodoh yang bisa dibohongi atau orang yang selalu tunduk pada pemikiran mereka
Tapi hati ini selalu menolak karena pendapatku ditolak
Aku merasa rasioku lebih nalar dari mereka
Itulah kenapa aku selalu bilang belajarlah pada temanku
Pada sahabatku agar kau pintar dan cerdas dari aku
Kau belajarlah dan suka datanglah ke majlis ilmu
Kau akan memiliki pengetahuan walaupun tidak sama denganku
Jangan turuti hawanafsumu hanya berargumentasi dengan pemikiran yang dangkal

Ya Allah…
Janganlah aku dijadikan orang yang sombong
Janganlah aku dijadikan orang yang suka pamer akan keberhasilanku
Janganlah aku dijadikan orang yang suka riya dalam pekerjaanku

Ya allah aku takut menjadi orang yang sombong karena itu bukan hak-ku
Ya allah ampunilah aku ya allah…