Minggu, 25 Januari 2015

Menjadi Orang Yang Arif

Sebagian orang masih tidak percaya bahwa setelah kita mati itu kita akan menjalani kehidupan akherat yang tidak pernah akan berakhir ujungnya. Perjalanannya begitu panjang, sementara kehidupan kita di dunia ini tidak lebih dari 70 tahun tahun. Walaupun penetapan umur itu adalah hak prerogratif Allah SWT semata. Karena ibarat daun yang kering tidak selamanya jatuh ketiup angin namun ada juga daun yang hijau jatuh dari rantingnya. Hanya saja dalam kehidupan kita sehari-hari yang kita alami ini proses masa penuaan dalam kwalitas kehidupan manusia itu di mulai antara 60 – 70 tahun.

Bagi mereka yang kini telah melebihi masa usia 70 tahun, mereka adalah orang-orang yang telah diberi bonus dalam kehidupannya di dunia. Sementara yang kita ketahui bahwa Nabi SAW yang menjadi anutan bagi kaum muslimin (termasuk kita) hanya berumur 63 tahun saja. Oleh karenanya banyak orang yang sering mengatakan “berbahagialah orang-orang yang yang diberi umur panjang yang melebihi umur Nabi SAW. Berarti ia telah diberi bonus oleh Allah SWT dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Semoga dengan umur yang panjang itu kita dapat meningkatkan kualitas IMTAQ kita, dan dapat meraih kebaikan setiap harinya dalam rangka investasi pahala”. Dan kitapun perlu arif janganlah kita lalai atau terlena dalam menggunakan umur kita ini, karena setiap orang akan diminta pertanggungjawabannya tentang umur yang dianugerahkan tersebut kepada kita. Allah SWT berfirman dalam surat Al Mu’minun ayat 114 "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui”.

Kita terkadang suka melupakan peringatan Tuhan, sehingga kita terlalu egois, sombong dan pongah untuk mengumbar hawa nafsu kita dalam mengejar kepuasan kehidupan dunia. Terkadang dalam mencapai kedudukan, kekuasaan, kehormatan, dan meraih harta, kita sering melawan larangan yang Allah SWT telah gariskan. Dan terkadang pula, kita lupa, bahwa kematian itu akan merenggut nyawa kita setiap waktu sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An Nisaa ayat 78 yang berbunyi “Di mana saja kalian berada, kematian akan menjumpai kalian kendati kalian berada dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”.

Ajal atau Kematian merupakan suatu ketetapan yang telah Allah takdirkan, kapan waktunya, tidak bisa dimundurkan dan tidak bisa dimajukan. Masalah ajal ini persis seperti masalah mencari rezeki yang penuh rahasia. Kecuali mereka yang melakukan korupsi dan merekayasa pelaporan keuangan dengan cara menggerogoti anggaran keuangan Negara.

Bagi orang-orang yang selalu bersyukur atas limpahan rejeki Allah, dan selalu ingat Allah atas anugerah yang diterimanya, digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai orang-orang yang berperilaku mulia dan terpuji, apalagi mereka yang telah diberi umur panjang ia selalu berucap ”Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".

Kalau saja kita adalah orang-orang yang kuat imannya, kuat dalam mempertahankan keyakinan dan aqidah yang kita miliki, kuat dalam menegakkan kebenaran dan kejujuran, suka membaca ayat-ayat al Qur’an dan hadist, sekalipun kita mempunyai kedudukan yang tinggi dalam jabatan, mempunyai kesempatan untuk melakukan korupsi ditempat pekerjaan yang kita geluti, namun kita tidak melakukannya. Sekalipun kita cinta kepada anak dan isteri, cinta akan harta yang melimpah, atau cinta karena perempuan lain yang menjadi selingkuhannya. Walaupun oleh sebagian kolega kita akan dianggap sebagai orang yang bodoh dan tidak memanfaatkan kesempatan yang ada.

Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang takut akan kehidupan akherat. Karena Allah SWT telah menyatakan dalam surat An Najam ayat 40 “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” Kalau usahanya di dunia ini adalah kebaikan maka Allah SWT akan membalasnya dengan ganjaran pahala. Tetapi bila kita selama di dunia berbuat maksiat dan kejahatan, maka di akherat kelak kita akan menanggung dosa atas perbuatan yang pernah kita lakukan. Karena itu, takutlah atas azab Allah yang amat pedih.”Dan jika kamu sekalian bersyukur atas nikmat yang Aku berikan, maka niscaya akan Aku tambah nikmat-Ku untukmu. Dan jika kamu sekalian kufur atas nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku itu sangat pedih.

Semoga kita termasuk dalam kelompok orang-orang yang takut dalam memanfaatkan sesuatu yang bukan hak kita.

Walahu’alam bishawab

1 komentar:

  1. Assalamu alaikum wr.wb.saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada MBAH LIMPAH atas bantuan MBAH.kini impian saya selama ini sudah jadi kenyataan,dan berkat bantuan MBAH LIMPAH pula yang telah memberikan angka jitu kepada saya 4D SGP.dan alhamdulillah langsung tembus,sekali lagi makasih ya MBAH karna waktu itu saya cuma bermodalkan uang 200 ribu dan akhirnya saya menang,berkat angka ghoib hasil ritual MBAH LIMPAH saya sudah bisa buka usaha,yaitu butic pakaian impor dan toko sembako di depan rumah,kini kehidupan keluarga saya jauh lebih baik dari sebelumnya,bagi saudarah2 penggemar togel ingin menang seperti saya silahkan HUBUNGI MBAH LIMPAH di nomor hp: 085-312-407-999 dan ramalan MBAH memang memiliki ramalan ghoib yang dijamin 100% tembus,karna saya sudah membuktikannya selama 4X putaran menang..

    BalasHapus