Senin, 18 Juli 2011

Perlunya Penggalakan Potensi Pariwisata Pulau Samosir

Danau Toba adalah salah satu danau terbesar yang berada di Pulau Sumatera, memiliki keindahan alam yang tiada taranya. Ditengah-tengah danau tersebut terdapat sebuah pulau yang sangat terkenal dikalangan masyarakat wisata yaitu Pulau Samosir. Sebuah pulau dalam pulau dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.

Di Pulau Samosir terdapat Kota Tuktuk yang merupakan pusat konsentrasi turis. Dari Parapat, Tuktuk dapat dicapai dengan feri penyeberangan. Selain perhubungan air, Pulau Samosir juga dapat dicapai lewat jalan darat melalui Pangururan yang menjadi tempat di mana Pulau Samosir dan Pulau Sumatera berhubungan. Di pulau ini juga terdapat dua buah danau kecil sebagai obyek daerah wisata yaitu “Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang” yang mendapat julukan "danau diatas danau". Samosir menjadi kabupaten pada Januari 2004. Sebelumnya, pulau ini merupakan bagian dari Kabupaten Toba Samosir. Terdiri atas 9 kecamatan, yaitu Pangururan (Ibu Kota Kabupaten), Harian, Sianjur Mulamula, Nainggolan, Onan Runggu, Palipi, Ronggur Nihuta, Simanindo, dan Sitio-Tio

Masing-masing kecamatan memiliki objek wisata, yang bila dikelola dengan baik akan mendatangkan nilai tambah bagi pulau yang berpenduduk 131.000 jiwa. Namun, sayang potensi wisata itu belum dikelola secara maksimal. Sementara itu, budaya masyarakat Toba/Samosir masih sangat terjaga di antara arus modernisasi yang saat ini sedang berkembang disana.

Jika dilihat dari segi geografis Pulau Samosir itu sendiri dikelilingi oleh pegunungan, kemana pun mata kita memandang kita akan selalu menemukan pegunungan. Makanya tak heran bila udara di sana pun sangat dingin. Mengingat Pulau Samosir terletak di dataran tinggi sekitar 700 - 1.995 meter di atas permukaan laut.

Sudah sejak lama kawasan ini menarik perhatian pelancong domestik dan mancanegara. Tidak saja karena kondisi Danau Toba yang menawan, tapi juga keindahan alam pulau Samosir itu sendiri.

Alhasil, yang tampak dalam kunjungan Delegasi dari IMTGT pada tahun 2007 ke daerah itu, nampak Samosir yang masih sepi. Padahal  waktu kunjungan rombongan tersebut adalah merupakan waktu libur sekolah.

Kalau kita mau membangun Pulau Samosir menjadi daerah wisata dunia yang banyak dikunjungi baik turis domestik atau turis dunia, kiranya perlu mengembang daerah wisata itu seperti wisata alam di Montana, Wyoming dan daerah-daerah lainnya di disana. Mungkin perlu kunjungan pejabat pariwisata ke Montana atau Wyoming agar daerah wisata di Pulau Samosir menjadi lebih menarik ?
























Gambar-gambar di bawah ini adalah rombongan Delegasi IMT-GT yang sedang berkunjung di Pulau Samosir





























Tidak ada komentar:

Posting Komentar