“Janganlah engkau memandang
rendah dan meremehkan orang lain hanya karena engkau merasa lebih pintar, lebih
kaya, lebih beruntung, dan mempunyai
pangkat yang lebih tinggi dari orang-orang yang berada disekelilingmu.
Jika engkau miliki
kelebihan-kelebihan itu, seharusnya engkau lebih tawadhu, engkau lebih peduli
dengan situasi dan kondisi yang ada
disekelilingmu, engkau beri perhatian dan dukungan bagi terselenggaranya
pendidikan untuk anak-anak yang terlantar dan tidak mampu, engkau bantu
orang-orang miskin yang ada disekelilingmu, engkau dukung dengan hartamu
kegiatan dakwah yang bertujuan untuk memperbaiki akhlaq dan moral bagi
anak-anak muda generasi penerus kita, engkau sponsori kegiatan-kegiatan sosial
bagi kemaslahatan umum, dan engkau jadikan dirimu sebagai penggerak utama lingkungan
yang peduli akan kenyamanan, kebersihan, dan kedamaian. Kecuali memang engkau
tidak tinggal bersama-sama orang kebanyakan dimasyarakat lingkungan umum,
karena engkau telah menjadi orang kaya, memiliki harta, dan uang yang banyak
sehingga engkau memilih tinggal di lingkungan yang eklusif dan tidak mau lagi
berhubungan dengan orang-orang yang tidak selevel denganmu.
Engkau pintar tapi engkau tidak
pernah memberikan pencerahan dan motivasi didalam majlis ilmu yang diadakan
oleh panitia masjid atau mushala yang ada disekelilingmu.
Engkau kaya tapi tidak pernah
memberikan infaq atau donasi untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi
kemaslahatan umum atau kepentingan untuk orang banyak.
Engkau beruntung bisa menjelajahi
dunia tapi tidak pernah mensyukuri keberuntunganmu dengan menyisihkan sedikit
hartamu atau waktumu bagi orang-orang yang ada disekelilingmu.
Engkau mempunyai pangkat yang
lebih tinggi dari orang-orang lain yang ada disekelilingmu tapi engkau sombong
dan angkuh. Sikapmu arogansi dan tidak peduli dengan sesama. Engkau tidak
pernah meng-orang-kan orang-orang yang
ada disekitarmu padahal mereka adalah bagian dari hidupmu.
Cobalah engkau bermuhasabah
walaupun hanya sejenak.
Saat ini memang engkau dapat tidur
dengan pulas dan nikmat diatas tempat tidurmu yang lux dan sangat mahal, tapi
mungkin esok, atau lusa engkau akan tidur diatas tanah yang basah dengan
selimut kain kafan, dan itulah tempat tidurmu terakhir.
Saat ini engkau bisa tidur
dihotel-hotel mewah berbintang yang engkau sukai, atau saat ini ruang kamar
tidurmu amat luas sekali, mungkin berukuran 4 x 6 meter, atau 6 x 8 meter,
dihiasi dengan ornamen-ornamen yang indah, lukisan-lukisan dinding yang lebar,
dan berlampukan kristal yang amat mahal,
tapi mungkin esok, atau lusa engkau akan dapati kalau kamar tidurmu hanya
berukuran 1 x 2 meter berdindingkan papan dan tidak ada penerang kecuali
kegelapan.
Saat ini engkau memiliki rumah tinggal
yang mahal, bertingkat, berhalaman luas, dan lux. Engkau memiliki juga
kendaraan yang mahal bermilyaran seperti ferari, porch, atau babybenz, tapi
mungkin esok, atau lusa kendaraan yang engkau miliki itu tiada berguna bagi
dirimu, karena engkau telah mati. Maka kendaraan yang engkau akan pakai untuk
mengantarmu adalah kendaraan mobil jenazah berwarna hitam atau warna putih yang
semasa hidupmu sangat engkau benci.
Saat engkau senang engkau bisa
mandi dikolam renang dengan ceria bersama teman-teman atau keluargamu. Engkau
juga bisa mandi dipantai dengan sepuas hatimu, atau engkau mandi sendiri di
badtub dirumahmu sendiri dengan air hangat atau air suam, tapi mungkin esok,
atau lusa engkau tidak bisa mandi sendiri lagi secara leluasa, karena engkau
telah mati. Engkau tidak mungkin bisa mandi sendiri. Karena itu engkau akan
dimandikan oleh orang lain diatas tempat pemandian jenazah dengan air yang
terbatas.
Saat ini engkau banyak memiliki
teman, kawan dan sahabat. Apalagi engkau menduduki suatu jabatan yang sangat
didambakan oleh setiap orang. Karena jabatan itulah yang membuat engkau menjadi
kaya dan berharta. Engkau punya banyak uang dan engkau memiliki segalanya. Tapi
mungkin esok, atau lusa, semua orang, semua teman, semua anak buah, dan semua
yang engkau kenal termasuk semua harta yang engkau miliki tidak lagi bersamamu.
Mereka akan meninggalkanmu karena engkau telah mati. Engkau kini seorang diri
dan engkaupun tidak mampu untuk berjalan sendiri kekuburmu. Hanya teman-teman
yang setia padamu merekalah yang akan mengusung jenazahmu sampai kekuburmu.
Saat ini engkau banyak memiliki
teman, kawan dan sahabat. Engkau punya anak buah dan staf. Engkau punya kekasih
gelap atau teman-teman artis yang cantik-cantik. Engkau juga memiliki keluarga
dan saudara-saudara yang dekat denganmu, tapi mungkin esok, atau lusa, engkau
tidak memiliki siapa-siapa, engkau hanya seorang diri menghadapi Ilahi Rabby,
dan engkau akan ditanya oleh malaikat siapa tuhanmu? siapa nabimu?, apa
agamamu? apa kiblatmu? dan apa imanmu? Kalau engkau tidak bisa menjawab, teman-teman
dan orang-orang yang dekat denganmu tidak mungkin dapat membantumu sekalipun
dengan e-mail, fesbuk, twitter, tablet atau dengan blackberry, karena duniamu
telah berbeda dengan dunia nyata.
Saat ini istrimu/suamimu,
anak-anakmu, cucu-cucumu atau saudara-saudaramu masih mau tidur bersama,
bercengkrama denganmu, dan bercakap-cakap denganmu. Tapi mungkin esok, atau
lusa, mereka tidak mau lagi tidur bersamamu, bahkan istri/suami tercinta yang
telah hidup bersamamu, mendampingi dirimu bertahun-tahun, tidak mau lagi
menemanimu. Karena engkau telah mati dan engkau akan ditinggal untuk tidur
sendiri.
Saat ini engkau sehat, tubuhmu
gempal, padat dan berisi. Engkau gagah, dan wajahmu tampan/cantik menawan.
Rambutmu engkau pelihara setiap waktu. Kulitmu engkau jaga setiap saat dengan mandi
rempah, susu dan lulur. Tapi mungkin esok, atau lusa, semua itu tidak akan
berarti bagimu. Bila engkau mati, tubuhmu akan membusuk, wajahmu akan menjadi
tengkorak, dan tulang-tulangmu akan berserakah.
Karena itu, mulai hari ini janganlah ada rasa sombong
dihatimu, janganlah ada sifat riya bersamamu, janganlah suka merendahkan orang
lain yang ada disekelilingmu, janganlah suka memfitnah dan membuka aib
orang, janganlah merasa dirimu yang
paling suci atau paling hebat, janganlah pelit dan kikir untuk berbuat
kebaikan, bantulah dengan hartamu perbuatan baik seperti dakwah- pendidikan dan
kegiatan-kegiatan untuk kemaslahatan umum, tebarkan salam dan senyum kepada
semua orang, pereratlah silaturakhmi dan jauhi ghibah, lakukan perintah Allah
dan jauhi larangan-larangannya, jangan menyekutukan Allah dengan sesuatu,
perbanyaklah shalawat dan jalankan sunnah rasul, shalatkan dirimu sebelum
dishalatkan oleh orang lain, berbuat baiklah kepada semua orang terutama kepada
ibu bapakmu, Insya Allah..Allah ridha dengan perbuatanmu….”.
Referensi : diambil dari berbagai
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar