Sabtu, 17 Mei 2014

Jangan Ada Rasa Sombong di Hatimu

Orang bijak bilang :

“Janganlah engkau memandang rendah dan meremehkan orang lain hanya karena engkau merasa lebih pintar, lebih kaya, lebih beruntung,  dan mempunyai pangkat yang lebih tinggi dari orang-orang yang berada disekelilingmu.

Jika engkau miliki kelebihan-kelebihan itu, seharusnya engkau lebih tawadhu, engkau lebih peduli dengan situasi dan kondisi  yang ada disekelilingmu, engkau beri perhatian dan dukungan bagi terselenggaranya pendidikan untuk anak-anak yang terlantar dan tidak mampu, engkau bantu orang-orang miskin yang ada disekelilingmu, engkau dukung dengan hartamu kegiatan dakwah yang bertujuan untuk memperbaiki akhlaq dan moral bagi anak-anak muda generasi penerus kita, engkau sponsori kegiatan-kegiatan sosial bagi kemaslahatan umum, dan engkau jadikan dirimu sebagai penggerak utama lingkungan yang peduli akan kenyamanan, kebersihan, dan kedamaian. Kecuali memang engkau tidak tinggal bersama-sama orang kebanyakan dimasyarakat lingkungan umum, karena engkau telah menjadi orang kaya, memiliki harta, dan uang yang banyak sehingga engkau memilih tinggal di lingkungan yang eklusif dan tidak mau lagi berhubungan dengan orang-orang yang tidak selevel denganmu.

Engkau pintar tapi engkau tidak pernah memberikan pencerahan dan motivasi didalam majlis ilmu yang diadakan oleh panitia masjid atau mushala yang ada disekelilingmu.

Engkau kaya tapi tidak pernah memberikan infaq atau donasi untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umum atau kepentingan untuk orang banyak.

Engkau beruntung bisa menjelajahi dunia tapi tidak pernah mensyukuri keberuntunganmu dengan menyisihkan sedikit hartamu atau waktumu bagi orang-orang yang ada disekelilingmu.

Engkau mempunyai pangkat yang lebih tinggi dari orang-orang lain yang ada disekelilingmu tapi engkau sombong dan angkuh. Sikapmu arogansi dan tidak peduli dengan sesama. Engkau tidak pernah  meng-orang-kan orang-orang yang ada disekitarmu padahal mereka adalah bagian dari hidupmu.

Cobalah engkau bermuhasabah walaupun hanya sejenak. 

Saat ini memang engkau dapat tidur dengan pulas dan nikmat diatas tempat tidurmu yang lux dan sangat mahal, tapi mungkin esok, atau lusa engkau akan tidur diatas tanah yang basah dengan selimut kain kafan, dan itulah tempat tidurmu terakhir.

Saat ini engkau bisa tidur dihotel-hotel mewah berbintang yang engkau sukai, atau saat ini ruang kamar tidurmu amat luas sekali, mungkin berukuran 4 x 6 meter, atau 6 x 8 meter, dihiasi dengan ornamen-ornamen yang indah, lukisan-lukisan dinding yang lebar, dan  berlampukan kristal yang amat mahal, tapi mungkin esok, atau lusa engkau akan dapati kalau kamar tidurmu hanya berukuran 1 x 2 meter berdindingkan papan dan tidak ada penerang kecuali kegelapan.

Saat ini engkau memiliki rumah tinggal yang mahal, bertingkat, berhalaman luas, dan lux. Engkau memiliki juga kendaraan yang mahal bermilyaran seperti ferari, porch, atau babybenz, tapi mungkin esok, atau lusa kendaraan yang engkau miliki itu tiada berguna bagi dirimu, karena engkau telah mati. Maka kendaraan yang engkau akan pakai untuk mengantarmu adalah kendaraan mobil jenazah berwarna hitam atau warna putih yang semasa hidupmu sangat engkau benci.

Saat engkau senang engkau bisa mandi dikolam renang dengan ceria bersama teman-teman atau keluargamu. Engkau juga bisa mandi dipantai dengan sepuas hatimu, atau engkau mandi sendiri di badtub dirumahmu sendiri dengan air hangat atau air suam, tapi mungkin esok, atau lusa engkau tidak bisa mandi sendiri lagi secara leluasa, karena engkau telah mati. Engkau tidak mungkin bisa mandi sendiri. Karena itu engkau akan dimandikan oleh orang lain diatas tempat pemandian jenazah dengan air yang terbatas.

Saat ini engkau banyak memiliki teman, kawan dan sahabat. Apalagi engkau menduduki suatu jabatan yang sangat didambakan oleh setiap orang. Karena jabatan itulah yang membuat engkau menjadi kaya dan berharta. Engkau punya banyak uang dan engkau memiliki segalanya. Tapi mungkin esok, atau lusa, semua orang, semua teman, semua anak buah, dan semua yang engkau kenal termasuk semua harta yang engkau miliki tidak lagi bersamamu. Mereka akan meninggalkanmu karena engkau telah mati. Engkau kini seorang diri dan engkaupun tidak mampu untuk berjalan sendiri kekuburmu. Hanya teman-teman yang setia padamu merekalah yang akan mengusung jenazahmu sampai kekuburmu.

Saat ini engkau banyak memiliki teman, kawan dan sahabat. Engkau punya anak buah dan staf. Engkau punya kekasih gelap atau teman-teman artis yang cantik-cantik. Engkau juga memiliki keluarga dan saudara-saudara yang dekat denganmu, tapi mungkin esok, atau lusa, engkau tidak memiliki siapa-siapa, engkau hanya seorang diri menghadapi Ilahi Rabby, dan engkau akan ditanya oleh malaikat siapa tuhanmu? siapa nabimu?, apa agamamu? apa kiblatmu? dan apa imanmu? Kalau engkau tidak bisa menjawab, teman-teman dan orang-orang yang dekat denganmu tidak mungkin dapat membantumu sekalipun dengan e-mail, fesbuk, twitter, tablet atau dengan blackberry, karena duniamu telah berbeda dengan dunia nyata.

Saat ini istrimu/suamimu, anak-anakmu, cucu-cucumu atau saudara-saudaramu masih mau tidur bersama, bercengkrama denganmu, dan bercakap-cakap denganmu. Tapi mungkin esok, atau lusa, mereka tidak mau lagi tidur bersamamu, bahkan istri/suami tercinta yang telah hidup bersamamu, mendampingi dirimu bertahun-tahun, tidak mau lagi menemanimu. Karena engkau telah mati dan engkau akan ditinggal untuk tidur sendiri.

Saat ini engkau sehat, tubuhmu gempal, padat dan berisi. Engkau gagah, dan wajahmu tampan/cantik menawan. Rambutmu engkau pelihara setiap waktu. Kulitmu engkau jaga setiap saat dengan mandi rempah, susu dan lulur. Tapi mungkin esok, atau lusa, semua itu tidak akan berarti bagimu. Bila engkau mati, tubuhmu akan membusuk, wajahmu akan menjadi tengkorak, dan tulang-tulangmu akan berserakah.

Karena itu,  mulai hari ini janganlah ada rasa sombong dihatimu, janganlah ada sifat riya bersamamu, janganlah suka merendahkan orang lain yang ada disekelilingmu, janganlah suka memfitnah dan membuka aib orang,  janganlah merasa dirimu yang paling suci atau paling hebat, janganlah pelit dan kikir untuk berbuat kebaikan, bantulah dengan hartamu perbuatan baik seperti dakwah- pendidikan dan kegiatan-kegiatan untuk kemaslahatan umum, tebarkan salam dan senyum kepada semua orang, pereratlah silaturakhmi dan jauhi ghibah, lakukan perintah Allah dan jauhi larangan-larangannya, jangan menyekutukan Allah dengan sesuatu, perbanyaklah shalawat dan jalankan sunnah rasul, shalatkan dirimu sebelum dishalatkan oleh orang lain, berbuat baiklah kepada semua orang terutama kepada ibu bapakmu, Insya Allah..Allah ridha dengan perbuatanmu….”.

 
Referensi : diambil dari berbagai sumber

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar