Hari ini alhamdulillah kita masih diberi waktu, masih diberi kesempatan untuk berbuat kebaikan, masih diberi kesehatan, dan masih diberi rejeki, karena dalam rejeki yang kita miliki ada bagian untuk orang-orang miskin, maka berbuatlah untuk kebaikan. Niatkanlah pekerjaan dan kegiatan kita itu untuk kebaikan dan untuk Allah semata. Nabi SAW berpesan “Andai hari esok akan kiamat sekalipun dan di tanganmu ada satu biji tanaman, maka tanamlah”.
Banyak
orang yang lalai atau merasa takut rugi kalau memberikan kebaikan kepada orang
lain, apalagi untuk membantu pendidikan anak-anak yatim dan dhuafa, atau untuk
pembangunan yayasan bagi kemaslahatan umat. Padahal apabila kita beramal dengan
niat membantu orang lain berarti ia telah bersedekah kepada dirinya sendiri
yang insya Allah ganjarannya adalah pahala (QS Al Qashas ayat 77, QS Az Zumar
ayat 10, QS Yunus ayat 26, dan QS Al An’am ayat 160). Pahala memang tidak bisa terlihat,
dirasakan karena bentuknya abstrak dan hanya Allah sajalah yang maha tahu apa
yang disebut pahala.
Sungguh
tidak ada paksaan dalam beramal, berbuat kebaikan, dan bersedekah kepada orang
lain. Dalam hal beragama-pun, sungguh Allah SWT sama sekali tidak memaksakan kehendak
(QS Yunus ayat 99, dan QS Al Baqarah ayat 256) Allah hanya mengingatkan kita
agar kita berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan untuk diri kita sendiri (QS Al-Baqarah
ayat 148 dan QS Yunus ayat 41). Adapun terpanggil ataupun tidaknya dalam hal
berbuat kebaikan semua akan tergantung kepada keputusan pribadi masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar