Dalam
kehidupan sehari-hari, terkadang kita suka lupa akan perilaku kita.
Kita
menganggap bahwa kehidupan yang telah kita lakukan itu adalah sebuah kewajaran.
Namun kita tidak pernah menyadari apakah itu karena kealpaan ataukah memang
karena kesombongan kita. Padahal dalam kenyataannya di sisi kiri dan di sisi
kanan kita ada perbedaan yang sangat mencolok.
Disatu
sisi ada orang-orang yang kesulitan mengais rejeki untuk mencoba hidup layak.
Ia bekerja siang malam membanting tulang untuk memenuhi kebutuhannya namun
tidak pernah tercapai dan selalu kekurangan, sehingga tidak bisa mengubah
kehidupannya. Tetapi disisi lain ada orang-orang yang bersenang-senang hidup
dengan hartanya yang berlimpah.
Seharusnya
kita bersyukur jika diberi kehidupan yang cukup oleh Allah SWT, bukan malah
sombong dan berhura-hura dengan harta yang hanya titipan Allah semata.
Sekali-kali
cobalah kita lihat kebelakang atau kebawah bahwa masih ada orang-orang yang
belum beruntung seperti kita, atau belum bisa mendapatkan hidup layak seperti
halnya kita.
Dengan
melihat kebawah paling tidak bagi orang yang sadar, pasti akan terus bersyukur
kepada Allah SWT atas rejeki yang telah diberikan. Bersyukur itu penting agar
kita tidak khufur nikmat, selalu ingat bahwa semua kekayaan yang kita miliki adalah
titipan Allah SWT semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar